Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang turut dalam gelar latihan nasional penanggulangan tumpahan minyak, marpolex 12, di perairan semarang, yang diselenggarakan oleh Direktorat jendral hubungan laut. Pelatihan ini digelar sebagai upaya mencegah resiko tumpahan minyak yang berpotensi merusak lingkungan dan mematikan biota laut. Sebagai negara maritim terbesar di dunia, berdampak pada tingginya intensitas kegiatan pelayaran, terutama perusahaan minyak gas, di perairan indonesia. Oleh karena itu, resiko terjadinya tumpahan minyak di lautan akan semakin besar. Permasalahan inilah yang disadari direktorat jenderal hubungan laut kementrian perhubungan, yang menggelar latihan nasional penanggulangan tumpahan minyak, marpolex 12, secara nasional, di perairan semarang. Latihan ini diharapkan akan memberikan ketangkasan petugas dalam mencegah penanggulangan minyak di laut. Dan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi secara baik.latihan yang diikuti oleh berbagai unsur baik nasional, daerah, maupun lokal, yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab dalam operasi penanggulangan tumpahan minyak di laut ini, rencananya akan mulai di gelar rabu besok dengan melibatkan 1 unit helikopter, 28 unit kapal, dan 2 unit mobil ambulance.
Berikut kejadian kronologi simulasi :
SEMARANG - Pada 4 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas, Tim Marine and Pollution Exercise (Marpolex) 2012 melakukan latihan penanggulangan pencemaran minyak di laut Jawa, Rabu (20/6). Tak kurang, 27 kapal dan satu helikopter dilibatkan dalam gawe yang digelar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) siang itu.
Mereka memulai latihan pukul 08.55 diawali dengan terjadinya tabrakan antara MT Spiller pengangkut crude oil 60.000 ton dengan kapal penumpang yang diperankan KM Binaia milik PT Pelni. Tabrakan itu mengakibatkan lambung kapal penumpang robek dan MT Spiller terbakar.
Akibatnya, dua anak buah kapal (ABK) MT Spiller terluka bakar dan lima penumpang kapal penumpang jatuh di laut. Hal itu menimbulkan kepanikan di atas dua kapal itu. Bahkan, 5.000 ton minyak tumpah di laut lepas. Latihan itu dihadiri pemantau dari Australia, Jepang dan Singapura.
ABK kapal penumpang dan MT Spiller langsung melaporkan kejadian itu petugas penjagaan laut dan pantai. Tak lama kemudian, petugas mengerahkan sebuah helikopter dan kapal patroli untuk melakukan pengamatan. Setelah itu, mereka melakukan tindakan evakuasi korban.
Selanjut, petugas melakukan penanggulangan dampak tumpahan minyak dengan mengerahkan tugboat ke lokasi kejadian. Kapal itu mengeluarkan oilbom untuk melokalisir tumpahan minyak agar tidak meluas. Setelah oil bom dilepas, dilakukan penghisapan minyak dari perairan oil skimmer. Hasilnya, 3.500 ton minyak berhasil di tampung.
”Petugas kemudian melakukan pembersihan terhadap sisa tumpahan minyak (dispersant), yang tidak terhisap oil skimmer,” tutur narator Marpolex Jajat Sudrajat, staf ahli Marine Shiping PT Pertamina Jakarta. Latihan yang melibatkan ratusan aparat di perairan berkedalaman 44 meter itu selesai sekitar pukul 12.00.
Mereka memulai latihan pukul 08.55 diawali dengan terjadinya tabrakan antara MT Spiller pengangkut crude oil 60.000 ton dengan kapal penumpang yang diperankan KM Binaia milik PT Pelni. Tabrakan itu mengakibatkan lambung kapal penumpang robek dan MT Spiller terbakar.
Akibatnya, dua anak buah kapal (ABK) MT Spiller terluka bakar dan lima penumpang kapal penumpang jatuh di laut. Hal itu menimbulkan kepanikan di atas dua kapal itu. Bahkan, 5.000 ton minyak tumpah di laut lepas. Latihan itu dihadiri pemantau dari Australia, Jepang dan Singapura.
ABK kapal penumpang dan MT Spiller langsung melaporkan kejadian itu petugas penjagaan laut dan pantai. Tak lama kemudian, petugas mengerahkan sebuah helikopter dan kapal patroli untuk melakukan pengamatan. Setelah itu, mereka melakukan tindakan evakuasi korban.
Selanjut, petugas melakukan penanggulangan dampak tumpahan minyak dengan mengerahkan tugboat ke lokasi kejadian. Kapal itu mengeluarkan oilbom untuk melokalisir tumpahan minyak agar tidak meluas. Setelah oil bom dilepas, dilakukan penghisapan minyak dari perairan oil skimmer. Hasilnya, 3.500 ton minyak berhasil di tampung.
”Petugas kemudian melakukan pembersihan terhadap sisa tumpahan minyak (dispersant), yang tidak terhisap oil skimmer,” tutur narator Marpolex Jajat Sudrajat, staf ahli Marine Shiping PT Pertamina Jakarta. Latihan yang melibatkan ratusan aparat di perairan berkedalaman 44 meter itu selesai sekitar pukul 12.00.
Berikut dokumentasinya :